Teman
Nulis blog di malam minggu begini, rasanya terkesan agak-agak gimanaa gitu… Soalnya sudah terpatri dari jaman rikiplik a.ka dahulu kala… Yang namanya malam minggu ya pantasnya punya kegiatan rame-rame baik dengan pacar, keluarga, atau dengan teman. Makruh hukumnya kalau malam minggu sendirian, depan laptop, gigit-gigit pensil trus sibuk “bersosialisasi” dengan teman dunia maya… *Gak Gaol deh kamuh ^_^
Kalau situasi kedua yang dihadapi … rasanya kita kok ngga punya teman ya? Padahal kalau mau ngintip facebook akun pertama, kita punya teman diatas 100 (malah ada yang diatas 1000) .. belum lagi facebook akun nomor dua dan tiga.. total dari facebook aja, minimal punya teman 300 orang. Itu baru dari satu jenis sosial media, jangan lupa, masih ada twitter, forum, milis, komunitas, linkedin dan yang lainnya.
Padahal hari gene, nyari teman rasanya gampang banget lho… contohnya: tinggal buka akun facebook, add friend, nunggu konfirmasi, done. Jadilah orang itu teman kita. Sosial media seolah-olah mendekatkan yang jauh, merapatkan yang dekat, serta merekatkan yang rapat. Jarak dan waktu seakan di”tiada”kan. Benar juga sih.. tapi ngga 100%. Pertemanan itu seperti bibit tanaman. Bisa “hidup dan hangat” bila dipupuk, disiram dan dirawat. Bukan dibiarkan terserak. Butuh komitmen untuk menjaga pertemanan, hingga pengorbanan.
Pengorbanan disini bisa dimulai hal-hal yang terkesan remeh, misalnya pengorbanan mendengar teman kita curhat tentang problem dia dengan ortu atau pacar, pengorbanan waktu, hingga pengorbanan tenaga, pikiran dan uang. Jangan mau jadi teman kalau hal diatas tidak berlaku dua arah. Kedua pihak harus berkomitmen mau sama-sama berkorban. Kalau engga, you are wasting your time.
Teman
Untungnya gadget saat ini sudah makin canggih. Selain bisa menyimpan contact number teman-teman kita, di gadget tersebut kita bisa membuat grup berdasarkan kategori pertemanan kita. Misalnya di gadget saya ini ada 12(dua belas) grup. Ada grup SMA, kuliah, Blogilicious, Blogger Nusantara, Idblognetwork, dan lain-lain (sssttt… rahasia ^_^) … Tapi ya ngga semua group itu aktif. Masing-masing memiliki momen tersendiri. Namun mereka semua teman saya.
Ya sekali lagi, butuh komitmen… Bukan teman namanya kalau ternyata kita digosipin dibelakang, bukan teman namanya kalau kita ngga bisa jaga rahasia, bukan teman namanya kalau ada pamrihnya. Menjadi seorang teman juga harus berani speak out kalau ada yang salah, dan nyantai aja kalau dia merengut mendengar nasihat kita. Teman yang baik adalah berada didepan saat dibutuhkan, dan mau berada dibelakang saat teman kita butuh dorongan. Teman sejati bukan teman yang ada saat kita diatas, namun saat kita berada di musim pancaroba sekalipun.
Berteman dan menjadi teman adalah sebuah pilihan. Pilihan yang membutuhkan komitmen.
Teman
Nah…buat yang sudah add saya di Facebook, twitter dan via sosial media lainnya, please banget tegur saya bila saya salah, sapa bila di suatu tempat kita berselisih, rangkul bila saya butuh. Walaupun sebagai manusia, saya yakin saya tidak bisa menjadi teman yang sempurna, tapi semua itu akan saya usahakan semaksimal mungkin karena kita berteman.
Kalau ada yang nanya : “Tumben nulis ginian. Ada apa nih?” Ya ngga kenapa-napa. Ibarat linkedin, yang punya 1st, 2nd, 3rd friend connection button, inginku (bila Tuhan mengijinkan tempat, waktu dan kesempatan bagiku) maka kesemua teman dunia mayaku menjadi temanku. Amin \(◌^_^◌)/
Teman
#cmiiw
Suka banget tulisan ini…
Saya tidak akan menegur dan menyapa mba hanya saat salah, karena saat ini pun saya mau menyapa “Halo mba e… cuit cuit…” 😀
teknologi (gadget) hari ini semakin mempermudah manusia untuk mengambil keputusan jadi jarak antara teman,kawan,sobat dan musuh kadang bisa terjadi pada waktu dan akun (orang) secara bersamaan.
mari berteman
Mari ki menjawab YM T__T
Kalau saya masuk di yang mana mbak contacnya 😀
Nah, ini dia teman sejati. Mau menerima masukan dari orang lain, itu baru namanya tipe wanita besi mbak, eh salah tipe wanita pemimpin maksudnya. Hehehe… Trims
Halo mba rika..hehehehehe
Halooo *isengbener T_T
Tidak hanya teman lagi mbak..
Tapi sudah anggap Kakak “seperti” mbak Rahma 😀
^_^
Terima kasih banyak yaaa *terharu ^_^
Bersediakan jadi kakak…
Quote : please banget tegur saya bila saya salah, sapa bila di suatu tempat kita berselisih, rangkul bila saya butuh. Walaupun sebagai manusia, saya yakin saya tidak bisa menjadi teman yang sempurna, tapi semua itu akan saya usahakan semaksimal mungkin karena kita berteman.
Saya pun begitu….
wah wah wah … banyak juga temannya … akunnya apalagi hhmmm … memang dengan banyak teman di duani social media kita tidak mungkin bisa bertegur sapa via social media satu persatu teman kita. Hahahaha … kalau ada perlu ya sudah di inbox aja … pasti di balas lah
Menurut parameter “dunia maya” temen segitu mah dikitt… malah ada yang harus buat akun baru krn quota FB lewat 5,000 teman ^_^
setuju banget kak..
pertemanan sejati bukan hanya sekedar add and comfirm aja..
Kalo sempat mampir comment n follow blog sederhana Fyrdha ya,,,Makasih 🙂
tp jangan terlalu terlena dengan dunia maya…karena kita juga hidup di kehidupan nyata ^^
sayangnya saya di blacklist mbak mubarika didaftar teman dan fans page idblognetwork
Oiyaa? knp ya bisa diblacklist ?
Mbak rika kan gimana ya??? Kadang masih teringat saat bareng di Sidoarjo,,banyak hal yang dejavu yang pernah alami,,seperti saat sebelum ada blogilicious saya pernah update status jika saya mimpi makan bareng di lesehan sama member IBN,,ternyata terlaksana saat semau makan di lesehan mbah berok di Jogja dan makan malam di Rumah makan apung di joglo abang,,, semoga mimpi saya bertemu mbak rika lagi kesampaian,,,
Kita makannya di mbok Mberek sayyy ^_^
baru tahu ternyata kalau malam minggu itu harus dijalani rame2 dengan pacar/keluarga/teman?
Ngga juga siiihhhh ^_^
Tidak ada orang yg kuat tanpa dukungan teman dan keluarga.
Orang yang berpengaruh adalah orang yang banyak teman.
Bahkan rezeki datangnya semua melalui perantara teman.
Banyak teman Insya Allah banyak rezeki…
Mari Berteman,
(kalau boleh sij mau jadi saudaranya Mbak Rika, hihihi…..)
gak setuju.
saya lebih setuju kalau banyak pelanggan banyak rejeki (karena ini yang saya alami).
saya termasuk orang yang gak punya banyak teman, tapi sepanjang ada pelanggan, ya ada rejeki 😛
Iya itu tidak salah, banyak pelanggan banyak rezeki…
Tapi itu terlalu khusus karena tidak semua orang berhubungan dengan pelanggan tapi semua orang pasti berhubungan dengan teman.
Bahkan pelanggan sendiri sebenarnya adalah teman, karena kalau tingkah anda tidak bersahabat dengan pelanggan (pikirkan sendiri apa yang akan terjadi)
Jadi bagi saya tetap banyak teman, Insya Allah banyak rezeki.
Karena dengan banyak teman maka pelanggan isnya Allah bertambah banyak juga…
“a friend in need is a friend indeed”
hari gini emg susah2 gampang menemukan “teman” sesungguhnya 🙂
postingnya menyentuuuh sekali mbaaa ^^
Dadah-dadah ke mbak Rika
Jadi penasaran di BBM aku masuk kontak list yang mana ya? 😛
aku masuk daftar temen yang sssttt gak ya?
Amiiin.
Btw teman2 dari dunia online (blogger) ku skarang jadi banyaak neh..
dulu hampir gak ada temen 🙂